Sunday, December 26, 2004

Kambing Hitam

Sudah berapa hari ini saya alpa menuliskan sesuatu di blogger ini. Biasa, ada banyak hal yang harus dilakukan, sedangkan waktu hanya 24 jam sehari. Apa boleh buat? Mmm... apakah menurut Anda kedengarannya seperti mencari kambing hitam? Hey, tiba-tiba saya mempunyai ide untuk saya tulis dan bagi untuk Anda.

Betapa banyak memang dari kita, yang sering mengkambing hitamkan sesuatu diluar kambing hitam itu sendiri. Kita memang paling pintar mencari alasan. Alasan untuk tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Alasan untuk menutupi kekurangan kita. Alasan untuk untuk tidak bersikap positif.

Konon menurut bukunya David G Schwartz, The power of Thinking Big, begitu banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang seharusnya. Anda mau contohnya? Ini 2 hal yang mungkin sering kita pakai:
  • Masalah kesehatan. Sering kita menggunakan alasan kesehatan untuk melakukan sesuatu. Padahal mungkin kesehatan kita baik baik saja. Atau serng bersembunyi dan tinggal didalamnya. Contohnya sudah tahu kita sakit atau handicaped, tapi tidak mau berobat atau tidak mau melakukan dengan cara lain yang mungkin.
  • Masalah keuangan. Sering kita pakai sebagai alasan untuk tidak meraih impian hidup yang lebih baik. Kita sudah terlalu biasa menggadaikan impian kita dan menutupinya dengan dalil keuangan.

Masih suka mengkambinghitamkan masalah? Kebiasaan memang sulit untuk diubah. Kalau itu terjadi pada Anda, begitu juga pada saya. Mau tetap mencari alasan?

Your Ad Here

Friday, December 17, 2004

Better You Write It Down

Anda punya impian? atau cita-cita? Sudahkah Anda tuliskan? Bila Anda mempunyai impian, apapun itu, ada baiknya Anda meluangkan waktu sejenak untuk menuliskan di atas kertas. Jangan anggap enteng hal tersebut. Tuliskan segera.

Konon pernah ada penelitian tentang cita-cita ini. 100 orang mahasiswa diberikan sebuah pertanyaan. Apakah rencana Anda 10-15 tahun lagi. Sepuluh tahun kemudian seluruh kehidupan mereka dianalisis. Enampuluh persen mahasiswa yang 10 tahun lalu tidakmempunyai rencana, kehidupannya di bawah rata-rata. Tiga puluh persen yang mempunyai rencana, hidup di garis rata-rata. Sisanya, yang mempunyai rencana dan TERTULIS, mempunyai kehidupan di atas rata rata.

Masih kurang percaya? Kenapa tidak Anda buktikan sendiri? Bila ternyata hal tersebut benar, Anda untung sekali. Sekiranyapun salah, saya kira Anda hanya akan rugi beberapa ratus rupiah saja untuk membeli kertas dan pulpen.

Selamat mencoba.

Your Ad Here

Tuesday, December 14, 2004

86.400

Misalkan Anda dapat $86.400 setiap hari, untuk apa uang tersebut akan Anda belanjakan? Untuk memudahkan Anda menentukan apa yang akan dibeli, dan supaya lebih asyik, saya berikan sedikit peraturan.
  • Bila Anda tidak menghabiskan $86.400 dalam satu hari, maka sisanya akan hangus alias tidak boleh dipakai kembali.
  • Anda akan ditransfer sebesar $86.400 setiap hari. Dijamin. Namun Anda tidak akan diberi tahu kapan transfer tersebut dihentikan. Bisa lusa, minggu depan, tahun depan. Tidak ada seorang pun akan tahu. Celakanya sekali berhenti, ya sudah, berhenti selamanya.

Nah saya masih mengajukan pertanyaan yang sama, untuk apakah uang tersebut Anda belanjakan? Silahkan berkhayal.

Namun tahukah Anda bahwa setiap hari kita sudah ditransfer sebesar 86.400. Bukan dalam satuan dollar apalagi rupiah, melainkan dalam satuan detik. Setiap hari, tanpa peduli siapun Anda, apa latar belakang anda, akan ditransfer sebesar 86.400 detik. Tapi sudahkan kita menggunakannya secara bijak? Sudah kah kita menghitung-hitung berapa banyak waktu yang sudah dibuang secara percuma.

Mungkin Anda mengatakan, "ah besok juga ditransfer lagi...". Sayangnya aturan yang tadi saya tuliskan tetap berlaku. Kita tidak pernah diberi tahu, kapan transfer harian itu akan berhenti. Anda dan saya sama sekali tidak tahu, umur kita akan berhenti di tahun keberapa.

Nah kalo begitu kejadiannya, bagaimana kalau mulai sekarang, kita menggunakan 86.400 detik yang kita punya setiap hari dengan lebih bijaksana?

Your Ad Here

Monday, December 13, 2004

I Love Monday or I hate Monday?

Berapa banyak diantara Anda, yang merasa segar bangun pagi di hari senin, dan bersemangat untuk pergi bekerja? Mungkin tak banyak yang seperti itu. Kalaupun ada mungkin karena, pertama, hari libur Anda justru hari selasa. Kedua, mungkin karena Anda seorang jomblo, dan di kantor sedang ada anak magang baru?

Konon, kita merasa masih ngantuk dan kurang semangat berangkat ke kantor lantaran jam biologis kita yang cerdas. Tidak sedikit 'kan yang bangun siang saat weekend. Nah, saat itulah jam biologis kita menyetel ulang alarmnya. Kalau kita bangun tidur saat weekend jam 8 misalnya, maka tubuh akan berontak ketika Anda ajak untuk bangun jam 6. Sangat wajar 'kan?

Namun, semuanya bisa terjadi lantaran sisi psikis kita. Kejenuhan bisa jadi yang menyebabkan [agak] malas-malasan untuk berangkat kerja di hari senin. Banyak khan yang sudah terjangkit pernyakit 14(empatbelas) P. Pergi Pagi Pulang Petang Pinggang Pegal Pegal Penghasilan Pas-Pasan Potong Pajak Potong Pinjaman. Tidak perlu malu mengakui kalau itu terjadi pada Anda. Saya pun begitu.

Nah, celakanya cuma sedikit dari kita berusaha memutus rantai 14 P. Suka tidak suka 14 P sudah menyatu dengan zona kenyamanan kita. Tolok ukurnya gampang saja, mau nggak melakukan sesuatu yang berbeda dari 14 P tadi? Kalau Anda mau tapi tidak bergerak melakukannya, itu sama saja Anda nggak mau lepas dari yang pergi pagi pulang petang...

Lucunya adalah, seringkali kita mendapati banyak orang yang ingin punya sesuatu yang berbeda. Lebih bebas waktu, financial freedom. Tidak sedikit yang ingin melepaskan belenggu 14 P, tapi tidak banyak yang mau melakukan sesuatu yang berbeda. Kenapa? karena 14 P sudah menjadi zona kenyamanan kita. Yang namanya zona kenyamanan memang sulit dilepas. Kata orang bijak "sudah duduk lupa berdiri."

Coba evaluasi diri Anda, apakah Anda termasuk orang yang ingin menjadi sesuatu yang berbeda tapi enggan melakukan hal yang tidak sama seperti yang Anda tekuni saat ini?. Bila jawabannya ya? hati hati menurut sahabat saya, itu adalah salah satu tanda-tanda kegilaan. Pengen sesuatu yang berbeda tapi tetap melakukan hal yang sama.

Nah lho... Anda tidak mau dituduh menjadi seorang yang agak agak gi... 'kan?

Your Ad Here

Wherever You Are, Be There!!

Pernahkah Anda menghitung berapa persen Anda focus pada sebuah hal? Contoh gampangnya adalah seperti ini. Berapa waktu yang Anda gunakan untuk keperluan pribadi dalam rentang waktu kantor 8 pagi sampai 5 sore? Coba Anda hitung waktu yang Anda pakai saat bekerja, tapi justru mengerjakan bisnis sampingan? Berapa persen dari sekian konsentrasi Anda terpecah saat Anda melakukan suatu? sebagainya dan sebagainya.

Seorang sahabat mengingatkan saya dengan satu kalimat: Wherever you are, be there. Focus adalah kunci utamanya. Termasuk didalamnya disiplin diri.

Saya sendiri bukan termasuk orang yang pintar untuk focus dalam satu hal. Maklum orang sanguini. Itu juga sebabnya sahabat saya menegur, wherever you are, be there. Dia mengajarkan untuk focus dengan cara bikin timetible.

Bagi hari dalam seminggu secara vertical, kemudian di sisi paling kiri berikan rentang jam, misalnya per 1 jam Isi setiap blok perpotongan dengan jenis kegiatan yang Anda harus lakukan. Focus terhadap hal tersebut dan perkecil toleransi Anda untuk berdeviasi. Itu yang dimaksud dengan wherever you are, be there.

Your Ad Here

Friday, December 10, 2004

Sok Tahu dan Sok Pintar?

Belum lama ini, musibah menimpa dunia perhubungan. Setelah bosan kita mendengar ada kereta api anjlok, kini giliran naas menghampiri maskapai penerbangan Indonesia. Magrib, Pesawat Lion Air yang berusaha mendarat di bandara Adi Sumarmo Solo, tergelincir. Berita selanjutnya kita semua tahu, terdapat korban tewas dan luka luka.

Namun, bukan itu intinya. Esok hari mendadak hampir semua milis yang saya langgani langsung ketiban subject OOT alias Out of Topic. Semua berkomentar tentang hari sial buat Lion Air itu. Ada yang bilang kalo kecelakaan itu lantaran penghematan besar besaran yang terjadi di low cost airlaine. Bahkan ada yang menganalisa kalau pesawat itu sempat membal alias mantul 2 kali saat mendarat yang konon memang disengaja supaya biaya landing lebih murah. Kalau dilihat kebanyakan yang posting adalah kaum awam, seperti kebanyakan seperti saya dan Anda. Hebat juga bisa menganalisis peristiwa jatuhnya pesawat. Seorang sahabat malah lebih berani menulis disebuah milis, bahwa low cost airline selalu membawa bahan bakar yang "pas" alias mau nggak mau harus mendarat. Ck ck ck

Bosan membaca posting milis, ternyata hal yang sama terjadi pada dunia televisi. Banyak telepon dari mana mana yang menyalahkan faktor keamanan yang sering diabaikan. Ada yang menyalahkan pihak bandara. Dan sebagainya dan sebagainya.

Apa sih yang sebenarnya terjadi. Kebanyakan dari kita mempunyai sikap sok tahu dan sok pintar. Belagak tahu dunia diluar dunia yang sebenarnya kita pahami. Akibatnya, ya itu tadi, posting posting sampah mendadak bermunculan.

Mungkin Anda bukan termasuk orang yang suka nulis hal aneh aneh yang tidak Anda kuasai. Tapi kita kadang-kadang ikut meluluskan HOAX alias sampah yang sebenarnya tidak perlu. Seringkali kita begitu gampangnya menekan tombol forward tanpa kontrol. Akibatnya, berita yang belum tentu benar, spekulasi yang nggak jelas juntrungannya, terus dan terus menyebar.

Tapi mungkin itulah dunia informasi dan media. Mediumnya sudah sedemikian murah. Memang dampak baiknya adalah kita bisa hidup di alam demokrasi informasi. Semua orang bebas ngomong dan menyebarkan berita entah itu berita baik atau buruk. Yang saya takutkan adalah kita akhirnya hidup terjajah di belantara informasi. Bingung memilih, mana benar atau bohong.

Tidak ingin terjajah? Semuanya dimulai dari kita untuk lebih menahan jari menekan tombol forward, dan menggunakan telinga serta mulut sesuai proporsinya.

*Turut berduka cita atas peristiwa kecelakaan yang menimpa korban kecelakaan Lion Air. Semoga korban dan keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapinya

Your Ad Here

Thursday, December 09, 2004

Slogan Basi

Pagi tadi, mumpung berangkat pagi, jadi bisa santai ke kantor. Gara-gara terlalu santai, mata ini jadi bermain main melihat ke kanan dan ke kiri. Tertumbuklah ke arah poster, spanduk, atau iklan. Satu dua iklan, tiga empat spanduk, menggoda mata ini. Dari mata diolah di otak. Di otak keluar pesan.. SLOGAN BASI.

Coba bagaimana nggak basi:
  1. Hadir dan sukseskanlah pameran bla bla bla bla...
  2. Bersama Film membangun Bangsa (ini aku lihat di gedung film nasional).
  3. Polisi siap menerima keritik dari masyarakat..... (kalo yang satu ini bukan basi mungkin, tapi salah ejaan).
  4. Awas Anjing Galak.
  5. Hati-hati banyak anak kecil.
  6. dsb dsb....

Coba apakah anda juga memperhatikan hal yang sama? Atau anda sudah muak? Bisa jadi, bisa pula tidak. Kalau anda sudah muak, berarti anda dengan sadar selalu melihat hal-hal basi seperti itu. Kalo jawaban anda biasa saja alias tidak muak, bisa jadi karena anda sudah terbiasa dengan sesuatu yang basi.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sebuah slogan. Termasuk juga slogan basi. Masalahnya adalah, yang basi menjadi terasa busuk ketika slogan hanyalah sebuah slogan. Bangsa ini paling pintar bikin slogan. Coba saja, apakah ada yang masih ingat seperti "Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat." Tidak ada yang salah, cuma implementasi yang kurang pas sehingga slogan menjadi sebuah kata basi semata.

Slogan laksana kalimat penguat visi sebuah laku. Jadi yang perlu lakunya. Perbuatan tanpa visi ibarat mengendari bajaj tanpa tahu mau kemana (wong anda naik bajaj sudah tahu tujuannya saja, masih nggak tahu khan kemana bajaj itu belok khan?). Tapi visi akan menjadi basi tanpa ada perbuatan yang nyata.

Apakah kita sudah tidak bisa berbuat namun hanya pintar membuat slogan? Anda yang bisa menjawabnya. Saya sendiri tidak tahu. Yang saya tahu, hari saya akan terisi dengan kesibukan membaca slogan basi. Siapa tahu kalo dikumpulkan bisa jadi buku.

Your Ad Here

Catatan Pertama Alias Pengantar

Baru aja bikin blog, so ini catatan pertama gue. Jangan kaget apalagi kagum (wah koq gr?), karena ini baru catatan pertama. Mungkin ada yang bertanya (mungkin lhooo), kenapa namanya alamatnya sleepynote? terus ditaro diblogspot? terus kenapa judulnya Little Note For Today?

  1. Gue udah lama pengen nulis tapi nggak pernah kesampaian. Eh maksudnya belum pernah kesampaian bukan berarti gue nggak pernah nulis alias ngarang loch. Yang pasti jaman jamannya ada EBTANAS gue selalu menunaikan tugas mengarang yang konon nilainya 40% sendiri. Maksud gue adalah gue belum pernah secara profesional atau amatiran nulis untuk ditunjukkan ke khalayak luas. Jadi blog ini mungkin jadi sarana pelampiasan. Semoga bukan sekedar masturbasi. Jorok loe ah... Eh maksudnya masturbasi disini adalah nulis sendiri baca sendiri comment sendiri... ih amit amit deh.
  2. Kenapa namanya sleepy note? Karena kemungkina besar gue pasti nulis disaat saat mau tidur. Atau baru bangun tidur. Wajar kalo namanya sleepy note. Mo protes? bikin blog sendiri dong.
  3. Kenapa diblogspot? gue belum punya website... lagian enakan diblogspot bukan? semuanya serba tersedia, fasilitas bagus, dan orang udah banyak kenal. Itu alasan klisenya. Alasan yang lebih klise lagi adalah karena GRATIS.
  4. Little Note For Today? nggak ada alasan khusus. Cuma itu yang ada di kepala gue waktu bikin judul. Gue paling gak pinter bikin judul.

Your Ad Here